Minggu, 24 September 2017

Perkembangan dan Pengaruh Grafis terhadap Perubahan Teknologi




Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.

Perkembangan Desain Grafis di Berbagai Media
Saat mesin cetak ditemukan di abad ke-15, istilah yang digunakan untuk bidang desain adalah “graphic arts” yang masih dikonotasikan dengan seni. Tapi sejak abad ke- 20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau “visual communication”.  Desain grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak revolusi industry di abad ke-19. Perkembangan yang cepat itu telah membuat bidang ini menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak, melibatkan modal besar dan banyak tenaga kerja. Jadi di masa dating, pasti akan banyak dibutuhkan tenaga desainer grafis untuk memenuhi kebutuhan industry di bidang ini.
            Untuk menghasilkan karya desain, seorang desainer grafis harus mengolah bahan-bahan berupa foto/gambar, huruf, garis, warna, sebelum masuk ke percetakan untuk dicetak. Dalam kenyataan di lapangan, situasi kegiatan komunikasi grafis di Indonesia tak sepenuhya seperti itu. Olah huruf atau dalam dunia desain disebut tipografi (typography) di beberapa Negara maju merupakan profesi khusus. Tapi di Negara kita, ini perkembangan desain grafis bisa dikatakan cukup pesat. Apalagi pada sekitar tahun 1995 sampai tahun 2000-an. Saat itu pendidikandesain grafis sangat menggelegar , banyak sekali universitas yang membuka fakultas seni dan desain. Selain itu tempat-tempat khusus desain juga bermunculan.
Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra (dua dimensi). Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan justru merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video). desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
                                                         

Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi dalam Membuat Desain Pemodelan Grafis

*    Kebudayaan
Desainer menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan artinya, dan sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama, nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa lalu untuk mendukung atau mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain itu, kebudayaan yang digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak sengaja telah memberitahukan jati diri desainernya. Faktor budaya memberikan pengaruh luas dan dalam pada Desain pemodelan Grafis, misalnya pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya.

*    Teknologi
Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya, terkait dengan teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam bentuk desain. Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk proyek-proyek mereka. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.





Desain Permodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi computer dengan manusia atau dengan bahasa inggris dikenal dengan “human-computer interaction / HCI” merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara computer dengan manusia yang meliputi perancangan, evaluasi, dan juga implementasi antar muka pengguna computer agar mudah digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha untuk menemukan cara yang paling efektif untuk dapat merancang pesan secara elektronik, sedangkan interaksi manusia da computer sendiri merupakan serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan computer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melewati sebuah antar muka untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapkan.
Tujuan dari interaksi ini adalah agar memudahkan manusia dalam melakukan pengoperasian terhadap computer dan memperoleh beberapa umpan balik yang mereka perlukan selama mereka bekerja menggunakan computer dan juga mengharapkan agar system computer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly. Kita membutuhkan interaksi tersebut agar kita bisa lebih cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta membuat waktu dalam prosesnya menjadi lebih cepat dan juga itu akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan.






Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar