Rabu, 12 April 2017

Media Digital



Sejarah

Pemutaran media digital hi-resolusi 2K file setidaknya memiliki sejarah 20 tahun dengan unit penyimpanan data video awal (penggerebekan) menggodok sistem frame buffer custom dengan memory besar. Konten biasanya dibatasi hingga beberapa menit material. Transfer konten antara remote locations lambat dan memiliki kapasitas terbatas. Proyek-proyek feature-length bisa dikirim melalui 'kawat' (Internet atau link fiber dedicated) tidak sampai akhir 1990-an.

Pada tanggal 23 Oktober 1998, digital light processing (DLP) teknologi proyektor ditunjukkan publik untuk pertama kalinya dengan merilis The Last Broadcast, film pertama feature-length, di-shot, diedit dan didistribusikan secara digital.

Pada tanggal 18 Juni 1999, DLP Cinema teknologi proyektor Texas Instrument ditunjukkan publik pada empat layar di Amerika Utara (Los Angeles dan New York) untuk rilis Lucasfilm Star Wars: Episode I:. The Phantom Menace. Bioskop dengan proyektor digital yang memproyeksikan cuplikan langsung dari komputer Pixar Animation. Pada tanggal 19 Januari 2000, Society of Motion Picture dan Television Engineers, di Amerika Utara, yang diprakarsai kelompok standar pertama yang di dedikasikan untuk mengembangkan Digital Cinema. 

Perkembangan pada tahun selanjutnya adalah sangat pesat. Semua theater di dunia berbondong-bondong menyuplai layar digital dan proyektor untuk di pasang di masing-masing theater. Ini mencerminkan bahwa teknologi ini diterima dengan sangat baik di khalayak luas.

Pada tahun 2007, medium pengalihan paling umum bagi fitur yang ditayangkan secara digital adalah pita film 35 mm yang dipindai dan diproses pada resolusi 2K (2048×1080) atau 4K (4096×2160) lewat penengah digital. Kebanyakan fitur digital saat ini sudah bisa merekam pada resolusi 1920x1080 menggunakan kamera seperti Sony CineAlta, Panavision Genesis atau Thomson Viper. Kamera-kamera baru seperti Arriflex D-20 dapat menangkap gambar dengan resolusi 2K, dan kamera bernama Red One keluaran perusahaan Red Digital Cinema Camera Company dapat merekam dengan resolusi 4K. Penggunaan proyeksi 2K pada sinema digital telah mencapai lebih dari 98 persen. Baru-baru ini perusahaan Dalsa Corporations Origin mengembangkan kamera yang dapat merekam dengan resolusi 4K RAW. Selain itu, ada jenis kamera lain yang dapat merekam dengan resolusi 5K RAW seperti RED EPIC. 

Sampai 31 Maret 2015, 38719 layar (dari total 39.789 layar) di Amerika Serikat telah dikonversi ke digital (15.643 dari yang 3D mampu), 3007 layar di Kanada telah dikonversi (1.382 di antaranya adalah 3D), dan 93.147 layar internasional telah dikonversi (59.350 di antaranya adalah 3D). Jumlah yang beratus-ratus kali lipat dibandingkan dengan jumlah awal saat dikenalkan pertama kali. Dapat dilihat, respon dan keinginan masyarakat sangat kuat akan Digital Cinema sampai detik ini.





Sumber :
id.wikipedia.org
      rendzhimaru.net
      audyaelita.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar