Pengertian Solaris
Solaris merupakan suatu operasi system turunan
asli dari varian kernel Unix yang dikembangkan pada tahun 1969 oleh American
Telephone and Telegraph (AT&T). Solaris pada umumnya digunakan untuk
menjalankan web server dan database server. Sejak Sun memulai membangun
Solaris, pangsa pasar ditujukan untuk perusahaan menengah ke atas (Enterprise).
Solaris juga membangun sebuah operasi system yang berfokus pada bagaimana
Solaris bisa berjalan dengan baik dan stabil dengan membandingkan operasi
system dengan turunan Unix lainnya. Solaris memberikan dukungan pada kemampuan
Multiprocessor, bagaimana mengatasi deadlock, bagaimana menjaga dan
meningkatkan CPU dan bagaimana teknik memanajemen Memory yang baik. Jika
dilakukan perbandingan multiprocessor pada mesin yang sebanding antara Solaris
10 x86, RedHat Enterprise Linux 4, RedHat Enterprise Linux 5 dan Windows Server 2003 R2. Solaris lebih unggul dalam
stabilitas, efisiensi dan juga memiliki kinerja terbaik pada sebuah system operasi.
Dukungan Multiprocessor
Kernel Solaris memiliki kemampuan fully
preemtible yang artinya semua thread, termasuk thread yang mendukung aktifitas
kernel itu sendiri dapat ditunda untuk menjalankan thread dengan prioritas yang
lebih tinggi; memiliki penjadwalan secara soft realtime; mendukung
symmetrically multiprocessing yang mengoptimalkan kerja semua processornya
dalam tingkatan yang sama, sehingga memberikan kualitas akses yang sama pada
hardware computer yang lain dan; mendukung juga user-level multithreading.
Dukungan multiprocessor pertama kali ditambahkan
pada kernel Solaris, pengembang lebih mengutamakan pada kemampuan kernel,
karena dengan kernel yang stabil, mampu meningkatkan concurrency, dan juga
mampu mendukung dan mengontrol lebih dari satu thread dalam satu proses user.
Thread sendiri mampu melaksanakan system calls dan menangani page faults secara
independent. Untuk membuat kernel mendukung pengoperasian multiprocessor,
thread mengontrol untuk menjalankan proses secara bersamaan pada processor yang
berbeda. Para pengembang juga ingin kernel yang dibangun tersebut dapat
beroperasi secara soft realtime, yang diperlukan untuk mengontrol penjadwalan
yang berlebihan dan preemption adalah tindakan sementara pada proses yang
sedang dilakukan oleh system computer, untuk melanjutkan proses di lain waktu.
Dan preemption ini memungkinan untuk mengeksekusi pada banyak titik proses.
Kernel thread menggunakan resources yang sangat
sedikit, dan peralihan kernel threadnya relative sangat sedikit karena tidak
memerlukan sebuah perubahan space pada virtual memory. Kernel thread juga
memiliki kemampuan fully preemptible dan dapat menjadwalkan berdasarkan
prioritas pada realtime. Solaris mampu menggunakan kernel threads untuk
memungkinkan asynchronous aktifitas kernel, seperti menulis asynchronous disk.
Hal ini menghilangkan berbagai komplikasi dari idle loop dan menggantikannya
dengan penjadwalan thread secara independent. Hal ini meningkatkan concurrency
karena tindakan yang ditangani oleh CPU terpisah dan memberikan aktifitas pada
prioritas asynchronous sehingga dapat dijadwalkan secara tepat. Kernel thread
juga menangani interrupt. Jika thread ditemukan interrupt, maka akan
menguncinya pada blok-blok yang mengalami interrups tersebut dan memungkinkan
untuk menghapus dan mencegah terjadinya deadlock. Karena membuat thread baru
setiap kali terjadi interrupt itu sangat memakan waktu, maka kernel menyiapkan
bagian-bagian untuk menginisialisasi thread interrupt tersebut, dan ketika
interrupt terjadi maka satuan kerja tersebut memindahkannya pada tumpukan
thread interrupt.
Diagram Multithreading Levels and Relation ships
Fitur
utama pada multiprocessor kernel Solaris adalah dengan dukungan Lightweight
Processes(LWPs). Dukungan LWPs sendiri adalah mendukung beberapa control dari
kernel thread pada banyak proses user, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.
Mereka berbagi space dengan proses, dan resources proses. Kernel mendukung
pelaksanaan LWPs dengan menghubungkan penggunaan kernel thread dengan LWP
masing-masing. Tiap-tiap user level library menggunakan LWPs untuk
mengimplementasikan user level threads. Hal ini memungkinkan proses user
memiliki ribuan thread tanpa membebankan kernel.
Sejarah Singkat Solaris
Pada tahun 1969, engineers dari Bell Labs yang
merupakan bagian dari AT&T, membuat operasi system baru yang dibiayai oleh
Departemen Pertahanan Amerika. Sistem ini dikenal sebagai Unix, memiliki banyak
fitur, namun fitur yang paling menonjol
adalah kemampuan untuk memungkinkan mengakses beberapa user pada waktu yang
bersamaan. Pada awalnya, AT&T tidak memperbolehkan menjual perangkat lunak,
karena AT&T hanya menerbitkan izin tanpa dukungan teknis pada pihak-pihak
yang berkepentingan, salah satunya pada Lembaga Ilmu Komputer University of
California, Berkley, yang menggunakan Unix pada tahun 1974. Pada tahun 1977,
lulusan U.C. Berkley menciptakan Berkley Software versi pertama yang
mendistribusikan Unix. Hal ini menarik Departemen Pertahanan Amerika yang
sedang mencari cara untuk mendesentralisasikan jaringan komputernya. Maka
bersama-sama mengembangkan cara untuk mendesentralisasikan jaringan dan pada
akhirnya tercipta World Wide Web(WWW). Pada tahun 1987 Sun Microsystems dan
AT&T bekerjasama dalam satu aliansi untuk mengembangkan Unix System V
Release 4(SVR4). Sejak saat itu Sun memperbaiki dan mendukung OS Solaris yaitu
dengan menambahkan lebih banyak lagi fitur-fitur baru, termasuk untuk
arsitektur komputer 64-bit. Versi minor SunOS yang dirilis oleh Sun disertakan
dalam penamaan Solaris, misalnya Solaris 2.4 yang merupakan SunOS 5.4. Namun
setelah versi Solaris 2.6, Sun menghilangkan angka “2” di depan kodifikasi
versinya, sehingga rilis berikutnya SunOS 5.7 dinamakan sebagai Solaris 7 dan
rilis terakhir adalah Solaris 11. Oracle saat ini merilis Solaris 11 Express
untuk platform SPARC dan x86, Oracle Solaris sendiri dapat berjalan pada lebih
dari 1.000 sistem dari produsen terkemuka dan memegang ratusan rekor dunia pada
Oracle’s Sun x86-based X-series server dan SPARC-based T-series dan M-series
servers. Oracle Solaris 11 Express memberikan keamanan, pengelolaan dan kinerja
yang profesional IT.
Berikut secara jelas perkembangan Solaris dalam
kurun waktu sebagai berikut;
1. 1965 : Bell Laborotaries bergabung dengan MIT
dan General Electric mengembangkan Multics.
2. 1970 : Ken Thompson dan Dennis Ritchie
mengembangkan UNIX.
3. 1965 : Bell Laborotaries bergabung dengan MIT
dan General Electric mengembangkan Multics.
4. 1970 : Ken Thompson dan Dennis Ritchie
mengembangkan UNIX.
5. 1971 : Versi B-Language dari sistem operasi
jalan pada PDP-11.
6. 1973 : UNIX ditulis ulang dalam bahasa C.
7. 1974 : Thomson dan Ritchie mempublikasikan
paper dan memacu antusiasme yangbesar terhadap UNIX di kalangan akademisi.
Berkeley mulai mengembangkan BSD.
8. 1975
: Versi license pertama UNIX BSD diluncurkan.
9.1979
: Bill Joy memperkenalkan "Berkeley Enhancements" sebagai BSD
4.1.
10.
1982 : AT&T pertama kali
memasarkan UNIX. Sun Microsystem berdiri (Sunsingkatan dari Stanford University
Network). Di perusahaan inilah Bill Joy sangpengembang UNIX BSD bergabung.
11.
1983 : Sun Microsystem
memperkenalkan SunOS‡ 1984 : Sekitar
100.000 situs UNIX tersebar di seluruh dunia.
12.
1988 : AT&T dan Sun
mengawali pekerjaan pengembangan SVR4 (System VRelease 4) yang merupakan versi
gabungan dari UNIX (BSD & System V).
13.
1988 : OSF (Open Software
Foundation) dibentuk, kemudian sebagai counternyaAT&T, Sun, Data General,
dan Unisys membentuk UI (UNIX International).
14.
1989 : AT&T meluncurkan
System V, release 4.
15.
1990 : OSF merluncurkan
OSF/1.
16.
1992 : Sun memperkenalkan
Solaris, yang berbasis System V, Release. SunOSyang berbasis BSDF UNIX, akan di
nonaktifkan.
17.
1993 : Novell membeli UNIX
dari AT&T.
18.
1994 : Solaris 2.4 tersedia.
19.
1995 : Santa Cruz Operation
membeli UNIXware dari Novell. SCO dan HP mengumumkan kerja sama untuk
mengembangkan UNIX versi 64-bit. Solaris 2.5 tersedia di pasaran. Pada tahun
ini juga Linux, versi UNIX yang ditulis oleh Linus Tovalds secara aktif dikembangkan
dan mengalami perkembangan yang pesat dengan berkembangnya Internet di mana
komunitas developer dapat dengan mudah saling berhubungan secara online.
20.
1997 : Solaris 2.6 tersedia
di pasaran.
21.
1998 : Solaris 7 tersedia di
pasaran.
22.
2000 : Solaris 8 tersedia di
pasaran.
23.
2001 : Solaris 9 Beta
testing Q3.
24.
2004 : Solaris 10
diluncurkan di pasaran. Pada versi ini Sun berencana untuk menjadikan Solaris
sebagai open source. Pada versi ini Solaris dapat menjalankan aplikasi-aplikasi
yang jalan pada Linux secara native. Pada versi sebelumnya, untuk dapat
menjalankan aplikasi yang jalan di Linux pada Solaris harus diinstall suatu
package yang disebut Janus dan dijalankan sebagai suatu service.
25.
2011 : Solaris 11
diluncurkan di pasaran.
Sun Microsystem Inc. Memegang peranan penting
pada perkembangan Sun Solaris. Pada bulan Januari 2010, Sun Microsystem
melakukan akuisisi pada Oracle, maka Solaris dikenal sebagai Oracle Solaris.
Solaris mendistribusikan source codenya dibawah licensi Common Development and
Distribution License (CCDL). Oracle juga akan memulai program mitra teknologi
yang telah dilakukan pada produk-produk lainnya dengan nama Oracle Technology
Network (OTN) yang memberikan akses serta izin atas source code solaris
tersebut.
Kelebihan :
- Free
redistribution, setiap user bisa membeli atau memberikan secara bebas software
tersebut oleh dirinya sendiri atau sebagai bagian dari kumpulan distributor.
-
Derived works, setiap orang bisa mengubah kode dan mendistribusikan kembali
untuk umum.
- No
discrimination, kode disediakan untuk semua orang agar bisa dikembangkan.
- ZFS
adalah Fasilitas Restore Mirip seperti feature Restore di sistem operasi
Windows.
- Banyak
tool observasi dan debugging, misal seperti tool monitoring system, modular
debugger (MDB), dynamic tracing (D-Trace).
-
Memiliki beberapa bentuk virtulasasi, selain virtualisasi pada tingkat system
operasi seperti virtualisai pada Solaris Zone, OpenSolaris juga mendukung
virtualisasi untuk Xvm hypervisor, Logical Domains (LDoms), virtualbox dan bisa
juga jalan pada VMware dan beberapa framework virtualisasi yang lainnya.
-
Mempunyai tingkat skalabilitas yang tinggi. OpenSolaris dapat berjalan pada
single prosesor maupun multiprosesor dengan ratusan CPU dan RAM dengan ukuran
terabyte.
-
Integrasi AMP stack (Apache, MySQL, PHP) untuk menjalankan web server.
- Sistem file stabil untuk database, server
Internet, Intranet, file-server, Internet-client, pembangunan Java.
- Solaris bisa dijalankan di atas prosesor yang
berspek x86,x64 dan SPARC.
Kekurangan
:
- Harga
sistem operasi komersil yang mahal (versi berbayar).
-
Kepantasan inovasi Linux lama kelamaan memberi kesan kepada sistem Unix
komersil.
- Sistem
operasi Unix versi "hampir" percuma tidak sebaik sistem operasi Unix
komersil.
- Driver
hardware yang kurang baik.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar